Thursday 27 September 2012

KISAH PEMBURU yang berhati mulia??



RUSA BERSEDIA UNTUK LARI DARI PEMANGSA DAN SENTIASA HIDUP DALAM BURUAN
TANPA KITA SEDAR,KITA SETIAP HARI DALAM BURUAN SYAITAN DAN IBLIS 
UNTUK MEROSAKKAN IMAN KITA..KEHIDUPAN KITA TAK UBAH SEPERTI RUSA..
SANGAT PENTING UNTUK KITA BERJAGA-JAGA SEBELUM MENJADI MANGSA TIPU DAYA
IBLIS DAN SYAITAN




Pada zaman dahulu, terdapat seorang pelayan raja bernama Nasiruddin yang begitu gemar sekali berburu. Pada suatu hari ketika dia sedang berburu, Nasiruddin ternampak seekor anak rusa yang cantik sekali.

“Anak rusa yang cantik itu bolehlah aku berikan kepada anakku. Mereka tentu sayang kepada anak rusa itu dan menjaganya dengan baik,” kata Nasiruddin dalam hati.

Nasiruddin menangkap anak rusa itu dibawanya pulang meninggalkan hutan tempat ia berburu itu. Apabila ibu rusa sedar bahawa anaknya telah ditangkap orang, dia merasa amat terkejut sekali. Oleh kerana amat sedih kerana tidak dapat berbuat apa-apa untuk mendapatkan anaknya kembali, ibu rusa itu mengekori Nasiruddin dari belakang.

Sementara itu, Nasiruddin yang asyik menunggang kudanya gembira memikirkan tentang anak yang baru ditangkapnya itu.

“Aku telah mendapat seekor anak rusa yang comel. Pasti anak-anakku sambut dengan gembira,” katanya dalam hati.

Tiba-tiba Nasiruddin sedar ada sesuatu yang mengekorinya, lalu dia menoleh ke belakang. Ibu rusa itu seolah-olah kelihatan sedih sekali. Ia seolah-olah berkata kepadanya, “Engkau telah menangkap anakku, hai pemburu. Hidup aku tidak ada ertinya lagi kalau kau tangkap anakku itu dari tanganku. Aku rela mati daripada hidup tanpa anak yang ku sayangi.”

Nasiruddin merasa kasihan melihat ibu rusa itu lalu melepaskan anak rusa dari pegangannya. Ibu rusa itu terus mendapatkan anaknya itu lalu menjilat-jilatnya, melompat-lompat kegirangan lalu lari semula ke dalam hutan. Sebelum menghilang, ibu rusa itu sempat menoleh ke belakang sebagai tanda mengucapkan terima kasih terhadap Nasiruddin.

Pada malam itu, Nasiruddin bermimpi bahawa Nabi Muhammad datang menemuinya.

“Hai Nasiruddin,” Nabi berkata. “Allah telah meletakkan namamu dalam senarai Raja dan engkau akan menjadi Raja,” Nabi memberitahunya.

“Jagalah kerajaanmu itu. Kerajaan ini juga menjadi satu ujian kepada engkau. Sebagaimana engkau memperlihatkan belas kasihanmu kepada ibu rusa maka engkau hendaklah juga berlaku ihsan dan baik terhadap sekalian manusia yang menjadi rakyatmu itu. Ingatlah Nasiruddin, jangan sekali engkau abaikan tanggungjawabmu terhadap rakyatmu,” kata Nabi lagi.

Mimpi Nasiruddin itu menjadi kenyataan.  Dia akhirnya menjadi Raja Ghazi, satu wilayah di Afghanistan sekarang.

.................................................................................................................................................
Alkisah, pada zaman dahulu di sebuah desa, hiduplah keluarga pemburu dan peternak yang bertetangga. Untuk membantu saat berburu, si pemburu memiliki anjing-anjing peliharaan yang galak namun kurang terlatih. Celakanya, saat di rumah, anjing-anjing itu sering melompati pagar dan melukai domba-domba si peternak.
Walaupun sudah diperingatkan untuk menjaga anjing-anjingnya, si pemburu tidak mau peduli. Hingga suatu hari, kembali salah satu domba diserang dan terluka cukup parah.
Habislah kesabaran si peternak! Setelah berpikir lama, ia memutuskan pergi ke kota untuk menemui seorang hakim yang bijaksana. Setelah sang hakim mendengarkan cerita si peternak itu, dia berkata bijak, “Peternak yang baik, saya sebagai hakim, terhadap aduanmu, bisa saja menghukum si pemburu untuk mengganti kerugianmu dan memerintahkan dia untuk merantai atau mengurung anjing-anjingnya. Tetapi, bila itu saya lakukan, kamu akan kehilangan seorang teman. Mana yang lebih kamu inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?”
“Pak Hakim, jujur saja, walapun saya merasa dirugikan secara materi, tetapi saya tidak ingin punya musuh, apalagi tetangga yang telah menjadi kawan saya sedari kecil,” kata si peternak dengan suara murung.
“Jawaban yang baik dan bijak! Jika kamu ingin domba-dombamu aman tetapi tetanggamumenjadi teman yang baik, saya berikan sebuah saran…silakan kamu jalankan.” Setelah mendengar saran sang hakim, si peternak langsung setuju.
Sesampainya di rumah, peternak itu segera menuju ke kandang dan memilih sepasang anak domba yang sehat, kemudian menghadiahkannya kepada anak-anak tetangganya. Keluarga si pemburu menerima hadiah itu dengan penuh sukacita. Tak lama, anak-anak pun asyik bermain dengan domba-domba kecil yang lucu dan keesokan harinya mulai berkunjung ke rumah si peternak untuk belajar merawat domba-domba tersebut.
Melihat kebahagiaan anak-anaknya, tanpa diminta, si pemburu dengan sukarela mengurung anjing-anjingnya agar tidak mengganggu domba-domba kecil kesayangan anak-anaknya. Dan sejak saat itu pula, domba-domba si peternak pun menjadi aman. Untuk membalas kebaikan si peternak, si pemburu selalu membagi hasil buruannya ke si peternak. Si peternak membalasnya dengan mengirimkan susu dan keju dari hasil dari peternakannya.
Akhirnya…singkat cerita, si pemburu dan si peternak pun kembali bertetangga dengan bahagia.
PEMBURU SYURGA....TAK KAN PERNAH RASA CUKUP DENGAN AMAL YANG DI USAHA

SEKIAN BUAT KALI INI,
DR PAKAR SAKIT IMAN
khanndaie@blogspot.com

No comments:

Post a Comment